MUSEUM BANK INDONESIA
|
Museum Bank Indonesia |
Museum
bank Indonesia merupakan salah satu museum yang terletak di Jakarta, di Jl.
Pintu Besar Utara No. 3, Jakarta Barat. Museum ini merupakan museum yang
berisikan berbagai hal mengenai bank yang mengatur keuangan di Indonesia, yaitu
Bank Indonesia. Bank Indonesia (BI) merupakan lembaga yang sangat vital dalam
perekonomian Indonesia. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia memiliki dampak yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Bank
Indonesia didirikan pada tanggal 1 juli 1953. Museum bank Indonesia adalah
satu-satunya museum yang mengupas habis seluk beluk tentang Bank Indonesia. Mulai
dari awal mula terbentuknya Bank Indonesia, perjalanan yang ditempuh sampai
didirikannya Bank Indonesia, bahkan banyak mata uang- mata uang yang dipakai
pemerintahan Indonesia dari zaman dahulu sampai sekarang.
Gedung
Museum Bank Indonesia merupakan gedung kantor pertama yang digunakan oleh Bank
Indonesia. Gedung ini adalah sebuah bangunan monumental yang sarat dengan nilai
sejarah serta keindahan arsitektural. Sebagai sebuah bangunan yang monumental,
bagunan ini menjdi asset sejarah yang harus dilestarikan. Berdasarkan UU Cagar
Budaya No. 5/1992,pemerintah DKI Jakarta telah menetapkan Gedung Bank Indonesia
kota sebagai bagunan cagar budaya. Bank Indonesia sangat peduli dengan
kelestarian gedung ini. Dengan merevitalisasi dan menjadikan gedung ini sebagai
Museum Bank Indonesia. Koleksi yang terdapat pada gedung ini sangat
beragam,antara lain berupa mata uang, emas cadangan bank sentral, sejarah
perjalanan Bank Indonesia, serta informasi yang didukung dengan teknik
penyajian informasi menggunakan sarana multimedia.
|
Monumen Peresmian Bank Indonesia |
Gedung Museum ini diresmikan oleh Presiden Republik
Indonesia Dr.H. Susilo Bambang Yudhoyono
pada tanggal 21 juli 2009. Pada lantai 2 gedung ini, terdapat monument peresmian
museum. Serta beberapa foto museum saat museum ini diresmikan. Lantai 2 gedung
ini merupakan lantai koleksi museum disimpan
|
Kasir Bank Indonesia |
Dalam Museum Bank Indonesia, ketika
kita mulai masuk kedalam gedung kita diarahkan ke lantai 2, lalu ke sebuah
ruangan. Dalam ruangan tersebut terdapat 12 ruang kasir (kassierderl) yang
telah berfungsi sejak zaman D Javashe Bank. Ruang kasir tersebut tetap
digunakan Bank Indonesia sejak 1953 hingga sekitar 1975, meski berfungsi
sebagai bank sentral,Bank Indonesia masih menjalakan fungsi komersial hingga
1968. Dengan demikian, ruang kasir tersebut erupakan sarana Bank Indonesia
dalam melayani berbagai transaksi tunai, baik dari bank-bank wiilayah Jakarta,
maupun dari perusahaan besar yang dapat kredit usaha dari Bank Indonesia. Sebagai
ruang untuk menerima penyetoran dan pembayaran, ruang ini merupakan ruang
terisolasi bagi siapapun kecuali untuk para kasir. Kegiatan dalam ruang kasir
terbagi menjadi 2 bagian : pembayaran dan penerimaan setoran.
|
Logo Bank Indonesia |
Melangkah
maju ke ruang selanjutnya,kita dapat melihat beberapa aspek menarik dari bank
ini, salah satunya adalah metamorfosa dari Logo Bank Indonesia. Logo Bank
Indonesia ternyata berubah-ubah selama beberapa periode. Logo Bank Indonesia identic
dngan huruf “BI” yang merupakan singkatan dari bank Indonesia. Gambar di samping
merupakan gambar metamorfosa BI dari waktu ke waktu. Logo Bank Indonesia
sebenarya berdasar pada logo De Javaneshe Bank dan telah berubah-ubah seiiring
berjalanna waktu. Dai tahun 1953 sampai tahun 2005, logo bank Indonesia telah
mengalami perubahan sebanyak 7 kali. Dan gambar di atas menunjukan perubahan
logo BI namun sebenarnya BI juga menggunakan logo dengan gambar menyerupai
uang-uang terbitan Bank Indonesia. 3 logo terakhir adalah logo yang digunakan
sebagai logo korporat.
|
Pakaian Perang |
Disebelah logo, terdapat beberapa pakaian pada zaman
dahulu. Pakaian tersebut merupakan pakaian tentara Indonesia, jepang, dan belanda. Pakaian tersebut diletakkan dilantai museum. Koleksi ini
menarik pengunjung karena peletakkanya
yang unik
|
Kapal Laut Penjelajah Dunia |
Dalam gedung ini, tidak
hanya koleksi yang dipamerkan. Namun perjalanan sampai terbentuknya BI dan museum
BI pun turut di pamerkan. Bahkan perjalanan sampai uang ditemukan pun turut
dipamerkan. Diruangan selanjutnya, merupakan ruangan historis tentang
perjalanan para penjelajah dunia mencari rempah-rempah di nusantara. Terdapat koleksi
replika kapal laut, rempah-rempah, dan biografi para penjelajah dunia yang
terkenal seperti Christoper Colombus, Laksamana Cheng-Ho, Marcopolo, dll. Perjalanan
terbentuknya BI memang tidak terlepas dari ditemukannya mata uang sebagai alat
tukar- menukar dalam kehidupan di dunia. Dalam mencapai hal itu, Indonesia
menghadapi banyak permasalahan. Seperti ketika masa penjajahan yang terjadi
pada masa lalu. Hal ini merupakan salah sau faktor penggerak terbentuknya Bank
Indonesia.
|
Mata Uang Zaman Dahulu |
Ruangan selanjutnya
merupakan ruangan Numismatik,. Perkembangan bank indonesia juga tidak terlepas
dari kemerdekaan Indonesia. Mata uang ketika masa penjajahan di Indonesia
merupakan mata uang yang digunakan oleh negara asing. Yaitu mata uang jepang
dan mata uang hindia belanda. Namun pada tanggal 30 Oktober 1946 diterbitkan
Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti mata uang asing tersebut. Dalam
museum ini, terdapat koleksi mata uang yang berlaku pada pemerintahan Indonesia
dari semenjak mata uang ketika Indonesia masih menggunakan mata uang hindia
belanda, sampai mata uang Indonesia yang kita pakai sekarang ini. Museum ini
juga memperlihatkan koleksi uang-uang koin yang beredar. Dalam ruangan ini,
kita dapat melihat uang ini dengan kaca pembesar.
|
Replika Emas |
Selain mata uang, museum ini juga
memamerkan replika emas cadangan BI yang dipamerkan dalam sebuah ruangan Ala-
brangkas penyimpanan uang. Dalam ruangan ini kita dapan menggenggang emas yang
dipamerkan pada sebuah etalase berbentuk kota. Emas yang dipamerkan dibuat
sesuai bentuk asli emas batangan dan beratnya pun dibuat sedemikian rupa
sehingga menyerupai aslinya. Mungkin ini dimaksudkan agar pengunjung dapat
mengetahui bagaimana bentuk dan berat emas yang asli.
Sekian Artikel yang dapat kami buat.
Semoga artikel ini bermanfaat dan semoga Museum Bank Indonesia dapat menjadi
museum yang dpat menambah wawasan pengunjung terhadpat perjalanan panjang Bank
Indonesia.
DOKUMENTASI
Comments
Post a Comment