Cinta, Kasih Sayang, dan Keluarga

TUGAS III
ILMU BUDAYA DASAR
"Cinta, Kasih Sayang, dan Keluarga"
Dosen : Auliya Ar Rahma




Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Mei 2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

            Manusia pada dasar nya adalah makhluk yang perlu cinta dan kasih sayang dalam menjalani kehidupannya. Hidup tanpa cinta sama saja hidup dengan rasa dahaga. Tidak ada yang memberikan kita suatu yang bermakna bagi hidup kita. Cinta memiliki makna yang luas dalam kehidupan sesama.  Rasa saling mencintai sesama manusia merupakan hal luar biasa yang diberikan tuhan kepada kita. Kehidupan mansia yang hanya sementara akan lebih indah bila didalamnya terdapat rasa cinta kasih sayang, manusia yang hidup dengan dilandasi rasa cinta akan lebih bahagia disbanding seseorang yang hidupnya tanpa rasa cinta. Kenapa demikian? Karena kebahagiian adalah hal yang sangat sulit didapatkan, dan cinta kasih mrupakan salah satu bagian dari sebuah kebahagiaan. Dalam artikel yang saya buat ini, akan dibahas mengenai cinta dalam ruang lingkup sebuah keluarga. Tema ini sangat lah menanrik, karena dalam sebuah keluarga pasti terdapat cinta, dalam sebuah keluarga pasti ada sebuah kebahagiaan. Dimana suatu kebahagian dalam sebuah keluarga pasti didasarkan oleh rasa cinta dari masing-masing anggota keluarga. Serta dalam sebuah keluarga, cinta pun terbentuk oleh berbagai macam hal yang mempengaruhi cinta dalam sebuah keluarga.
            Dan dalam kehidupan berkeluarga pasti ada masalah yang harus diselesaikan oleh para anggota keluarga. Masalah-masalah ini juga sebenarnya dapat membuat suatu keluarga tersebut lebih baik. Karena disetiap masalah yang mereka dapat pasti ada imbalan yang mereka terima untuk keberlangsungan keluarga mereka. Karena sesungguhnya dalam kehidupan keluarga pasti, dan tidak mungkin tidak ada masalah yang didapat oleh sebuah keuarga yang dimana masalah tersebut dapat diselesaikan dengan rasa cinta dan kasih sayang sebuah keluarga. Bahkan dalam keluarga dapat terjadi perbedaan suku bangsa, ras, dan agama. Dimana hal ini sering terjadi di masyarakat global yang merupakan masarakat yang heterogen. Namun dalam sebuah keluarga, perbedaan bukan lah sebuah masalah, banyak hal yang dapat diambil hikmah nya sehingga walaupun berasal dari budaya yang berbbeda, sebuah keluarga yang mendasarkan rasa cinta dan kasih sayang lah yang dapat mengubah perbedaan itu menjadi hal yang membawa kebahagiaan bagi mereka, anak-anak mereka dan keturunan mereka. Sehingga terbentuklah suatu keluarga yang harmonis, bahagia , dan sejahtera.

1.2 Rumusan Masalah
  •   Pengertian Cinta dan Kasih Sayang
  •   Cinta dan Kasih Sayang Dalam Keluarga
  •   Masalah Cinta dalam Keluarga
  • Perbedaan Budaya dalam Keluarga


BAB II
ISI

 2. 1  Pengertian Cinta

         
        Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
          Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.

2.2 Pengertian Kasih Sayang

          Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,  sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.

2.3 Cinta Dalam Keluarga

            Dalam sebuah keluarga pasti ada cinta, sebuah keluarga pasti terbentuk atas dasar saling mencintai antara dua orang dengan kasih sayang. Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak – anaknya. Dalam sebuah keluarga cinta dapat kita artikan sebagai sebuah hal yang pasti ada dan harus dimiliki setiap keluarga. Kenapa demikian? Karena suatu keluarga yang bahagia tidak terlepas dari ikatan cinta mereka. Contohnya saja seorang anak yang sangat mencintai ayahnya, karena ayahnya yang merupakan seorang dengan sikap penyayang dan pekerja keras. Seorang anak pasti akan sangat bahagia apabila memiliki seorang ayah yang seperti itu. Demikian juga dengan seorang ibu, pasti akan merasa bangga apabila memiliki anak yang rajin, cerdas, dan selalu mematuhi nasihat orang tua. Dan juga seorang saudara, kakak dengan adiknya. Yang saling melindungi dan menyayangi satu sama lain. Indah bukan? Ya, cinta dalam keluarga memang sangat hangat. Dengan kasih sayang antar anggota keluarga pasti kehidupan juga akan lebih bermakna. Lalu bagaimana dengan kehidupan berkeluarga? Kehidupan berkeluarga tidak pernah terlepas dari keterkaitan satu sama lainnya. Ayah sebagai sang pencari nafkah, ibu sebagai seorang yang menjalankan tugas nya untuk merawat anak, dan anak yang tugas nya untuk membahagiakan kedua orang tuanya, dengna cara belajar dengan giat misalnya. Seorang ayah yang dengan ikhlas mengerjakan tugas nya demi keluarga nya pasti lah seorang ayah yang sangat mencintai keluarganya. Ia rela berlelah-lelah untuk menafkahi anak istrinya, ia tidak peduli terhadap apa yang orang bilang terhadapnya. Keluarga merupakan mutiara baginya, yang apabila tidak di pelihara, maka akan kotor cahayanya. Gambaran seorang ayah yang sangat mencintai keluarganya merupakan salah satu contoh cinta dalam keluarga. Bayangkan bila seorang pencari nafkah malah bermalas-malasan di rumah, malah melakukan hal buruk yang tidak disenangi orang. Orang seperti apa itu? Apakah keluarga yang dimilikinya tidak berarti apa – apa? Padahal tugas nya sebagai kepala keluarga sudah jelas yaitu harus menghidupi keluarganya. Sebuah kluarga yang bahagia memang tergantung dari penafsiran masing – masing orang, namun secara general keluarga yang bahagia adalah keluarga yang memiliki rasa cinta antar sesame anggota keluarga yang dituangkan dalam kehidupan berkeluarga. Cinta itu sangatlah penting untuk membuat keluarga yang bahagia. Bayangkan apabila terbentuknya keluarga bukan didasarkan dengan cinta, misalnya karena MBA (Married By Accident) kemungkinan keluarga yang akan terbentuk akan menjadi keluarga yang tidak baik. Bisa jadi sang ayah tidak mau menafkahi anak istrinya, bisa jadi sang istri tidak mau mengurus anaknya karena anak nya anak hasil MBA, dan bahkan sang anak pun bisa jadi tidak menyayangi kedua orang tuanya karena tahu dirinya adalah hasil dari perbuatan yang dilaknat oleh Tuhan. Sebegitu pentingya cinta, sampai suatu hal yang dianggap orang dapat mendatangkan rejeki (Pernikahan) malah membuat malapetaka apabila cinta ini dicampuri oleh hawa nafsu.

2.3 Masalah Dalam Keluarga

           
            Nafsu dan cinta sepertinya memang sangat sulit kita bedakan dalam diri kita. Seperti yang saya jabarkan di atas, nafsu dapat membuat cinta dalam sebuah keluarga menjadi tidak harmonis. Padahal keasalah yang dibuat hanya sekali, namun sangat membebani hidup nya. Cinta dalam keluarga memang terdengar sempit, namun sesungguhnya hal ini masih sangat jarang ditemui dalam khidupan sehari- hari. Mengapa demikian? Dari yang saya jabarkan diatas cinta kasih dalam keluarga akan terbentuk apabila masing – masing anggota keluarga memberikan rasa cinta kepada masing – masing anggota nya. Lalu bagaimana jika dalam keluarga malah acuh tak acuh? Pasti tidak akan timbul rasa cinta yang dapat membuat keluarga itu bahagia. Contohnya seorang ayah yang terlalu focus bekerja sampai melupakan waktu untuka anaknya. Padahal sang ayah sudah menepati tugas nya sebagai seorang pencari nafkah, ya memang benar, namun cinta yang diberikan kepada anaknya sangatlah kurang. Apalagi seorang ibu yang malah asik ngerumpi dengan ibu-ibu tetangga bukannya enyiapkan sarapan pagi untuk anak anaknya. Padahal seharusnya seorang ibu harus lebih mementingkan urusan keluarga disbanding urusan lainnya. Atau bahkan seorang anak yang menjadi nakal.
            Lalu sebenarnya harus seperti apa tanggapan kita? Masalah dalam sebuah keluarga sepertinya bukanlah hal yang baru bagi kita. Karena pasti disetiap kehidupan manusia ada masalah. Termasuk sebuah keluarga. Masalah dalam keluarga dapat kita selesaikan dengan cara musyawarah dengan anggota keluarga. Dengan cara ini masalah dapat dengna mudah terselesaikan. Mengapa demikian? Pembiacaraan hati ke hati antar anggota keluarga akan lebih mudah menyelesaikan masalah internal keluarga. Seperti misalnya seorang anak yang nakal yang suka membolos sekolah atau sulit sekali disuruh belajar, ayah atau ibunya harus dengan baik, dengan sopan dan dengan kasih sayang mengajarkan apa yang benar kepada anaknya. Karena kita tidak tahu kenapa sang anak menjadi seperti itu, bisa jadi karena didikan orang tua yang kurang, atau karena san anak kurang mendapatkan perhatian orang tua, kita tidak tahu. Maka dari itu kita dapat memberitahu sang anak agar dia mengerti. Atau masalah dimana rasa percaya antar suami istri mulai berkurang. Biasanya seiring berjalanya waktu setelah puluhan tahun menikah hasrat antara suami istri mulai berkurang. Kita dapat membicarakan masalah tersebut, karena apabila dibiarkan maka kemungkinan akan terjadi retak nya sebuah rumah tangga. Serta sbuah masalah yang tidak kunjung diselesaikan mungkin karena kesibukan masing-masing akan membuat rasa cinta dan kasih sayang dalam sebuah keluarga menjadi berkurang bahkan tidak ada.

2.4 Budaya dan Cinta dalam Keluarga

            Pasti suatu keluarga berbeda dengan keluarga lainya. Suatu keluarga bisa dari berbagai suku , ras, dan agama yang berbeda. Namun dalam suatu keluarga, hal itu menjadi biasa. Mengapa demikian? Dalam keluarga kita hanya mengenal cinta dan kasih sayang. Tidak peduli orang itu cantik, orang itu jelek, orang itu lebih tua atapun lebih muda bahkan berbeda suku dengan kita, kita tetap mencintainya. Kekuatan cinta dalam keluarga memang sangatlah besar. Kebudayaan yang berbebda mungkin sedikit mempengaruhi kehidupan berkeluarga kita, namun dengan rasa cinta satu sama lain kita dapat mengatasinya. Mengapa demikian? Karena ketika suatu keluarga akan terbentuk kedua pasangan mengucap janji setia, menerima pasangan nya dengan kedua tangan terbuka. Sehingga hal-hal yang menjadi perbedaan dapat di kesampingkan. Padahal berbeda, tapi semuanya bisa di mengerti oleh keluarga itu. Intinya dalam permasalahan perbedaan budaya, suku atau apapun, saling pengertian dari anggota keluarga itu lah yang sangat penting. Mengingat betapa sulitnya menggabungkan sebuah perbedaan, namun apabila pterbedaan itu di tanggapi dengan rasa cinta dan kasih sayang semua nya dapat kita atur agar perbedaan itu menjadi sebuah kebaikan yang baru.

BAB III
KESIMPULAN

            Dalam sebuah keluarga, rasa cinta dan kasih sayang merupakan hal yang sangat besar pengaruhnya. Pengaruh dari segi kehidupan berkeluarga bahkan dari segi kehidupan masing-masing anggota keluarga. Peran masing-masing anggota keluarga dalam memberikan cinta kepada sesamanya sangatlah besar. Tidak peduli dari mana datangnya, cinta dalam keluarga itu kuat. Dapat memberikan perubahan, kebahagiaan, dan bahkan kehidupan yang sempurna bagi suatu keluarga yang mendasaran cinta dan kasih sayang dalam fondasi keluarga mereka.
           
           
           


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Latar belakang pemuda dan Sumpah pemuda 1928

Harakiri, Budaya berani mati?!

Museum Bank Indonesia